Sumber : flickr.com
Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, banyak terdapat gunung-gunung berapi yang setiap saat bisa meletus yang mengakibatkan bencana alam. Selain itu indonesia sebagai negara kepulauan juga diapit dua samudera dan dua benua dan ditambah lagi dengan dilewatinya Indonesia oleh Cincin Api (ring of fire) menyebabkan Indonesia menjadi rawan akan terjadinya bencana alam
Sudah sama-sama kita ketahui Beberapa tahun belakangan ini tidak sedikit rentetan bencana alam terjadi di Indonesia, yang semuanya itu tidak ada yang tahu entah sampai kapan berakhirnya. Baru kemarin rasanya dunia diguncang oleh tangisan korban gempa bumi dan tsunami di Aceh yang mengakibatkan korban jiwa dan harta yang tidak sedikit, kali ini bencana seakan silih berganti datang ke bumi pertiwi ini. Terhitung tak lebih dari sebulan rentetan bencana besar terjadi di pelosok negeri ini. Hanya pada bulan oktober 2010 sudah terhitung terjadi tiga bencana besar di negeri ini, mulai banjir bandang Wasior, gempa bumi dan tsunami di kep. Mentawai, dan meletusnya gunung merapi di Jogja dan sekitarnya. Memang sejak dahulu dalam sejarah bangsa Indonesia , kehidupannya banyak diisi dengan tragedi-tragedi kemanusiaan yang diakibatkan oleh bencana alam, baik terjadi karena faktor alam, kelalaian dan ketamakkan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Dari setiap bencana yang telah terjadi di negeri ini terlihat pemerintah seakan lambat, tidak tanggap dan kurang cepat bereaksi dalam penanggulangan bencana, bahkan cenderung terlihat menelantarkan para korban bencana. Adapula masalah pengungsian yang tidak terkoordinasi dengan baik dan terlihat sangat berantakan manajemennya, sehingga masyarakat menjadi bingung untuk kemana mencari bantuan dengan cepat tanpa berbelit-belit seperti yang terjadi saat ini
Melihat hal seperti ini sebenarnya apa yang salah?? Apakah pemerintah yang benar-benar lalai dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana? Masyarakat yang keras kepala? Ataukah kurangnya koordinasi di lapangan antara pemerintah dan masyarakat sendiri?
Memang untuk mencari akar permasalahan tersebut cukup rumit, karena semuanya InsyaAllah telah berjalan sebagaimana adanya. Pemerintah telah menjalankan tugasya dengan baik melalui prosedur-prosedur yang sesuai sebagaimana mestinya. Dan masyarakat juga telah mendengar himbauan pemerintah dengan baik pula. Cuma kondisinya sekarang kita berhadapan dengan alam. Sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada alam, karena semuanya yang mengatur adalah Sang Pencipta dan itu sudah menjadi rahasia Nya. Manusia mungkin bisa memprediksi, tetapi ketetapan tetap ada pada Sang Pencipta.
para korban bencana alam tsunami di mentawai, yang berhari-hari terkatung-katung karena bala bantuan yang menuju ke lokasi tak kunjung datang karena terkendala faktor cuaca yang mengakibatkan penanggulangn korban bencana berjalan dengan lambat dan korban pun terlantar. Padahal teknologi transportasi yang dimiliki untuk mencapai daerah bencana tersebut sudah cukup canggih dan memadai, akan tetapi faktor alamlah yang menentukan. Sama halnya dengan kep. Mentawai, korban bencana meletusnya gunung merapi yang ada di pengungsian juga tak berbeda. Disaat pemerintah telah menginformasikan kepada masyarakat akan posisi yang aman dari jangkauan awan panas, tetapi prediksi tersebut langsung di patahkan oleh kondisi merapi yang terus bergejolak dan memuntahkan awan panas yang lebih besar. Sehingga jangkauannya pun lebih jauh, yang mengakibatkan tempat pengungsian yang semula dianggap aman berubah status menjadi tidak aman.
Memang kekuatan alam sulit untuk kita prediksi, seberapapun canggihnya informasi dan teknologi manusia untuk menganalisis, memprediksi, dan mencegahnya. kekuatan alam melalui kekuasaan SangPencipta lebih tinggi dari itu semua. Kita mungkin hanya bisa berharap untuk kedepannya semoga penanggulangan terhadap bencana berjalan dengan baik, sehingga korban jiwa yang ada dapat di minaimalisir dan semoga rentetan musibah di negeri ini cepat berakhir..
Semoga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar