persembahanku..

semua berawal dari keinginan yang sangat besar
untuk mengkekspresikan apa yang ada dipikiran,
di hati, lingkungan dan pengalaman diri melalui tulisan...


tulislah apa yg kau lihat..
tulislah apa yg kau rasa..
tulislah apa yg kau pikirkan..

karena dengan tulisan kau bisa merangkul isi
dunia jika kau tak mampu untuk berbicara lebih banyak..


talk less write more..!!

Kamis, 04 November 2010

Belum Kering Luka Lama, Luka Baru pun Datang

Bencana seakan tak pernah berhenti datang di bumi pertiwi ini, silih berganti datang dan pergi tanpa ada yang bisa memprediksi. Ya, memang semua itu adalah rahasia Illahi, tidak ada yang dapat mencegah jika yang Diatas sudah berkehendak. Sudah berapa banyak musibah atau bencana alam yang telah terjadi di bumi pertiwi ini dan  tidak sedikit pula yang menelan korban jiwa maupun harta benda. Boleh kita flashback sedikit, mulai gempa di bengkulu, jogjakarta, gempa dan tsunami di Aceh, di Padang dan bencana alam banjir bandang, longsor, angin puting beliung, dll yang terjadi di daerah-daerah lainnya di Indonesia seakan tidak pernah habis dan selalu memberikan cerita dan kisah pilu pada akhirnya.  
 sumber : blogneforfree.blogspot.com
Belum kering luka lama, luka baru pun datang... perumpamaan itulah yang terjadi di negeri kita saat ini. Rasanya baru kemarin raungan tangisan menyertai saudara-saudara kita yang hilang, tertimbun reruntuhan bangunan, dan bahkan tak sedikit yang telah meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di berbagai daerah di Tanah air kita ini. Dan sekarang kita juga harus mengelus dada akibat bencana yang terus dan terus terjadi.
Kali ini episode baru bencana alam pun sama-sama kita rasakan, hanya beberapa hari dari musibah / bencana alam banjir bandang di Wasior-Papua Barat yang menelan korban jiwa ratusan orang, bencana alam lain pun terjadi di bahagian Indonesia wilayah barat. Gempa berkekuatan 7,2 skala reichter mengguncang kepulauan mentawai Sumatera Barat, gempa tersebut juga menimbulkan tsunami yang merenggut tidak sedikit jumlah korban jiwa. Ratusan korban jiwa meninggal dunia ditemukan, dan ratusan lainnya di kabarkan hilang. Dan tidak menutup kemungkinan jumlah korban yang meninggal dunia bertambah. Tidak hanya sampai disitu, alam kembali menunjukkan kemarahannya.
Air mata kembali jatuh, Hanya sehari setelah gempa dan tsunami yang mengguncang kepulauan mentawai Sumatera Barat, kali ini bencana  terjadi di bagian wilayah tengah Indonesia yaitu Jogjakarta dan sekitarnya. Gunung merapi yang di sinyalir gunung yang paling aktif di dunia ini memuntahkan isi perutnya dan material bersama wedhus gembel atau awan panas. Meski sudah ada peringatan dari pemerintah setempat tetapi korban jiwa tetap ada yang berjatuhan. Selain itu korban luka dan kerugian materi juga tidak sedikit.
sumber : rovicky.wordpress.com
Sebelumnya di ibukota pun tak luput dari keresahan dan kesedihan masyarakatnya akibat musibah. Seperti yang sudah-sudah, Jakarta selalu akrab dengan banjir. Namun kali ini efek banjir luar biasa bagi masyarakat ibukota. Hampir diseluruh wilayah DKI Jakarta tergenang banjir. Yang mengakibatkan kemacetan luar biasa di sejumlah titik, tidak tanggung-tanggung kemacetan terjadi belasan jam. Boleh dikatakan jakarta lumpuh pada saat itu.
          
sumber : h4ppyhour.blogspot.com
Kondisi yang sangat miris dan memprihatinkan ini bukan hanya di derita oleh mereka-mereka yang di timpa musibah saja, akan tetapi ini sudah  menjadi duka dan derita bersama. Duka Indonesia, derita Indonesia. Tidak sampai dari sebulan, rentetan musibah yang terjadi di bumi pertiwi ini sangatlah beragam dan memakan korban jiwa dan harta yang tidak sedikit pula.
Harus sampai kapan ini semua terjadi, derita dan duka tak pernah berenti sejenak untuk memberi nafas kehidupan kepada bumi pertiwi yang kita cintai ini. Duka lara, jeritan pilu, isak tangis, dan tetesan air mata yang jatuh ke tanah entah sampai kapan ini semua kan berakhir? Kepada siapa kita harus bertanya apa yang sebenarnya terjadi, dan kepada siapa kita harus minta pertanggung jawaban?? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang

Saat ini tidak semestinya kita mengkambing hitamkan personal atau lembaga yang harus bertanggung jawab atas semua rentetan bencana yang terjadi di bumi pertiwi ini. saatnya setiap individu-individu mampu introspeksi diri, sudah sejauh mana kita peduli terhadap alam? Dan seberapa besar ke pedulian kita tersebut terhadap alam? Memang tidak sedikit awal dari timbulnya bencana adalah karena faktor tangan manusia itu sendiri. Alam yang sejatinya adalah teman untuk kita hidup di bumi ini, yang harus dijaga kelestarian dan keseimbangan nya. Malah kita rusak dan di eksploitasi secara besar-besaran. 

sumber : takalar.ning.com
Demi hanya untuk kepentingan ekonomi dan kenikmatan hidup sesaat. Sifat rakus dan tamak manusia inilah yang menyebabkan alam “kritis” dan keseimbangannya terganggu hingga muncullah bencana alam yang saat ini kita rasakan. Bagaimana pilu dan sedihnya ketika yang menjadi korban adalah orang tua kita, kerabat, anak, istri dan saudara-saudara yang kita sayangi..??


Harus nunggu bencana yang parah seperti apalagi membuat nafsu tamak dan rakus manusia berhenti untuk mengeksploitasi alam ini. Harusnya ini menjadi warning  bagi manusia semua, bahwa kita harus lebih menjaga dan melindungi alam tempat kita hidup, tempat kita bermain, dan tempat kita bercanda tawa dengan sesama.
Selain itu, sudah waktu nya kita lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta. Mungkin musibah yang terjadi selain faktor kecerobohan dan kesemena-mena an kita terhadap alam yang mengakibatkan alam murka, bisa jadi bencana yang terjadi adalah teguran atau peringatan dari Allah atas tingkah dan kelakuan kita yang lepas kontrol jauh dari norma-norma yang ada. Ini mungkin hanya sekedar peringatan, tetapi efek derita dan kepiluan yang kita rasakan sangat sumber : chintamy.wordpress.com
 dalam. Apa jadinya apabila Sang Pencipta ini benar-benar muak dan murka?naudzubillahi min dzalik..
 
 




sumber : widytaurus.wordpress.com
Saatnyalah kita peduli terhadap sesama, peduli terhadap diri sendiri, peduli terhadap alam lingkungan kita, dan selalu ingat akan kuasa Illahi agar kita hidup di bumi ini penuh dengan kebahagian dan kedamaian. Semoga dengan rentetan musibah yang terjadi di bumi pertiwi ini menjadikan kita sadar dan terbangun dari sifat-sifat yang membuat kita “lalai / lupa” akan kewajiban manusia sebenarnya di dunia ini, yaitu sebagai khalifah atau pemimpin. Dengan memulai dari diri sendiri semoga kita semua dapat meminimalisir kesalahan yang bisa mengakibatkan bencana datang kembali di bumi pertiwi, dan dengan memperbaiki akhlak semoga kita semua bisa menjadi khalifah yang baik di planet bumi yang kita cintai ini. Ini adalah tanggung jawab seluruh manusia, sayangi alam kita, lindungi bumi kita...
SEKIAN..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar